jelaskan pandangan sutherland mengenai perilaku menyimpang

Kata Pengantar

Halo selamat datang di ShirinMarket.ca. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas topik menarik mengenai pandangan Edwin Sutherland tentang perilaku menyimpang. Sutherland, seorang sosiolog kenamaan, mengajukan teori yang inovatif dan berpengaruh pada bidang kriminologi.

Sebagai konsumen informasi yang cerdas, penting bagi kita untuk memahami perspektif yang berbeda tentang perilaku menyimpang. Wawasan yang diperoleh dari teori Sutherland dapat membantu kita mengidentifikasi akar penyebab kejahatan, mengembangkan kebijakan yang efektif, dan menumbuhkan masyarakat yang lebih adil.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi pandangan Sutherland secara mendalam, membahas kelebihan dan kekurangannya, dan menyimpulkan temuan-temuan pentingnya. Dengan memahami teori ini, kita dapat memperoleh apresiasi yang lebih besar terhadap kompleksitas perilaku manusia dan peran masyarakat dalam membentuknya.

Pendahuluan

Perilaku Menyimpang dan Teori Sutherland

Perilaku menyimpang mengacu pada perilaku yang melanggar norma-norma sosial yang diterima secara luas. Teori Edwin Sutherland yang terkenal, yang dikenal sebagai “Differential Association Theory,” berpendapat bahwa perilaku menyimpang dipelajari melalui interaksi dengan orang lain yang juga terlibat dalam perilaku menyimpang.

Menurut Sutherland, individu belajar nilai, sikap, dan teknik untuk melakukan kejahatan dalam kelompok sebaya, keluarga, atau asosiasi lainnya. Seiring waktu, mereka mengadopsi pola perilaku menyimpang sebagai respons terhadap penguatan positif yang mereka terima dari kelompok mereka.

Perbedaan Budaya dan Perilaku Menyimpang

Sutherland menekankan pentingnya perbedaan budaya dalam membentuk perilaku menyimpang. Dia berpendapat bahwa norma-norma budaya yang berbeda mendefinisikan apa yang dianggap sebagai perilaku menyimpang, dan individu yang tumbuh dalam budaya yang menoleransi atau bahkan mendorong perilaku menyimpang lebih cenderung terlibat di dalamnya.

Untuk menggambarkan hal ini, Sutherland membandingkan tingkat kejahatan di Amerika Serikat dan Eropa Barat. Dia menemukan bahwa tingkat kejahatan jauh lebih tinggi di AS, meskipun memiliki tingkat kesejahteraan ekonomi yang lebih tinggi. Sutherland mengaitkan perbedaan ini dengan perbedaan budaya, dengan subkultur kekerasan dan individualisme di AS mendorong tingkat kejahatan yang lebih tinggi.

Contoh Perbedaan Budaya

Contoh perbedaan budaya yang memengaruhi perilaku menyimpang dapat ditemukan pada perbedaan sikap terhadap penggunaan ganja. Di beberapa budaya, penggunaan ganja dianggap sebagai bagian dari norma sosial dan tidak dianggap sebagai perilaku yang menyimpang, sementara di budaya lain dianggap sebagai pelanggaran serius.

Perbedaan sikap ini berdampak pada tingkat penggunaan ganja di masyarakat yang berbeda. Di negara-negara di mana penggunaan ganja dilegalkan atau didekriminalisasi, tingkat penggunaannya jauh lebih tinggi daripada di negara-negara di mana penggunaannya dilarang.

Kriminalitas Kerah Putih dan Perbedaan Budaya

Teori Sutherland juga dapat diterapkan untuk memahami kriminalitas kerah putih, kejahatan yang dilakukan oleh individu berstatus sosial ekonomi tinggi. Menurut Sutherland, kriminalitas kerah putih dipelajari melalui interaksi dengan mentor dan rekan kerja yang memegang nilai dan sikap yang mendorong perilaku menyimpang.

Dalam budaya bisnis yang menekankan keuntungan dan persaingan, individu mungkin terdorong untuk terlibat dalam perilaku ilegal, seperti penggelapan atau penipuan, sebagai cara untuk memajukan karier mereka atau mencapai kesuksesan finansial.

Kelebihan Teori Sutherland

Penjelasan Logis tentang Perilaku Menyimpang

Salah satu kelebihan utama teori Sutherland adalah memberikan penjelasan logis tentang bagaimana perilaku menyimpang muncul. Dengan fokus pada proses pembelajaran, teori ini menawarkan kerangka kerja untuk memahami mengapa individu terlibat dalam perilaku yang melanggar norma-norma sosial.

Teori ini menunjukkan bahwa perilaku menyimpang bukanlah bawaan atau hasil dari faktor biologis, melainkan dipelajari dan dibentuk oleh pengaruh sosial. Hal ini memberikan wawasan penting bagi pembuat kebijakan dan profesional peradilan pidana yang berupaya mencegah kejahatan.

Menekankan Peran Diferensiasi Sosial

Keunggulan lain dari teori Sutherland adalah penekanannya pada peran diferensiasi sosial dalam membentuk perilaku menyimpang. Teori ini mengakui bahwa tidak semua anggota masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan mematuhi norma-norma sosial.

Individu yang mengalami diskriminasi, kemiskinan, atau marginalisasi sosial lebih cenderung terpapar pengaruh dan kelompok sosial yang mendorong perilaku menyimpang. Hal ini membantu menjelaskan mengapa tingkat kejahatan lebih tinggi di antara kelompok-kelompok yang kurang beruntung.

Kegunaan Praktis dalam Kebijakan Publik

Teori Sutherland juga memiliki kegunaan praktis dalam pengembangan kebijakan publik. Dengan memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perilaku menyimpang, pembuat kebijakan dapat mengembangkan program dan inisiatif yang menargetkan penyebab langsung kejahatan.

Misalnya, teori ini menunjukkan bahwa intervensi awal untuk pemuda berisiko dapat membantu mencegah mereka terlibat dalam perilaku menyimpang. Demikian pula, program yang berupaya meningkatkan mobilitas sosial dan mengurangi kesenjangan dapat membantu mengurangi tingkat kejahatan.

Kekurangan Teori Sutherland

Kurangnya Pertimbangan Faktor Individual

Meskipun teori Sutherland memberikan penjelasan yang komprehensif tentang perilaku menyimpang, teori ini dikritik karena kurang mempertimbangkan faktor individu. Teori ini mengasumsikan bahwa semua individu yang terpapar pada pengaruh menyimpang akan terlibat dalam perilaku menyimpang, yang tidak selalu terjadi.

Beberapa individu mungkin memiliki faktor perlindungan, seperti ketahanan atau kontrol diri, yang mencegah mereka terlibat dalam perilaku menyimpang, bahkan jika mereka terpapar pada pengaruh tersebut. Teori Sutherland kurang menjelaskan faktor-faktor individu ini.

Sulitnya Menguji Secara Empiris

Kelemahan lain dari teori Sutherland adalah sulitnya menguji secara empiris. Teori ini mengandalkan konsep abstrak, seperti “asosiasi diferensial,” yang sulit diukur dan diuji secara objektif.

Meskipun ada beberapa penelitian yang mendukung teori ini, penelitian tersebut seringkali bergantung pada data yang tidak representatif atau metode penelitian yang cacat. Hal ini mempersulit peneliti untuk menguji teori ini secara meyakinkan dan menentukan sejauh mana teori ini dapat diterapkan pada populasi yang lebih luas.

Tidak Mampu Menjelaskan Semua Jenis Perilaku Menyimpang

Terakhir, teori Sutherland dikritik karena tidak mampu menjelaskan semua jenis perilaku menyimpang. Sementara teori ini dapat menjelaskan perilaku menyimpang yang dipelajari, teori ini tidak dapat menjelaskan perilaku menyimpang yang dimotivasi oleh faktor biologis atau psikologis.

Misalnya, teori ini tidak dapat menjelaskan perilaku menyimpang yang melibatkan kecanduan atau penyakit mental. Hal ini membatasi ruang lingkup teori ini dan menyoroti perlunya pendekatan yang lebih komprehensif untuk memahami perilaku menyimpang.

Ringkasan Pandangan Sutherland tentang Perilaku Menyimpang
Kelebihan Kekurangan
Penjelasan logis tentang perilaku menyimpang Kurangnya pertimbangan faktor individu
Menekankan peran diferensiasi sosial Sulitnya menguji secara empiris
Kegunaan praktis dalam kebijakan publik Tidak mampu menjelaskan semua jenis perilaku menyimpang

FAQ

1. Apa itu Teori Asosiasi Diferensial Sutherland?

Teori Asosiasi Diferensial Sutherland berpendapat bahwa perilaku menyimpang dipelajari melalui interaksi dengan orang lain yang juga terlibat dalam perilaku menyimpang.

2. Bagaimana perbedaan budaya memengaruhi perilaku menyimpang?

Perbedaan budaya mendefinisikan apa yang dianggap sebagai perilaku menyimpang, dan individu yang tumbuh dalam budaya yang menoleransi atau mendorong perilaku menyimpang lebih cenderung terlibat di dalamnya.

3. Apa contoh perbedaan budaya yang memengaruhi perilaku menyimpang?

Perbedaan sikap terhadap penggunaan ganja adalah contoh perbedaan budaya yang memengaruhi perilaku menyimpang.

4. Bagaimana teori Sutherland menjelaskan kriminalitas kerah putih?

Teori Sutherland menyatakan bahwa kriminalitas kerah putih dipelajari melalui interaksi dengan mentor dan rekan kerja yang mendorong nilai dan sikap yang mendorong perilaku menyimpang.

5. Apa kelebihan utama dari teori Sutherland?

Kelebihan utama teori Sutherland meliputi penjelasan logis tentang perilaku menyimpang, penekanan pada peran diferensiasi sosial, dan kegunaan praktis dalam kebijakan publik.

6. Apa kekurangan utama teori Sutherland?

Kekurangan utama teori Sutherland meliputi kurangnya pertimbangan faktor individu, sulitnya menguji secara empiris, dan tidak mampu menjelaskan semua jenis perilaku menyimpang.

7. Bagaimana teori Sutherland dapat digunakan dalam praktik?

Teori Sutherland dapat digunakan untuk mengembangkan program dan inisiatif yang menargetkan penyebab langsung kejahatan, seperti intervensi awal untuk pemuda berisiko dan program yang meningkatkan mobilitas sosial.

8. Apakah ada teori lain yang menjelaskan perilaku menyimpang?

Ya, ada teori lain yang menjelaskan perilaku menyimpang, seperti teori kontrol sosial, teori ketegangan, dan teori pelabelan.

9. Apa perbedaan antara perilaku menyimpang dan